Kaktus Sebagai Tumbuhan Gurun
Apakah
kalian punya tanaman kaktus dirumah?
Ya, tanaman kaktus ini merupakan salah
satu tanaman yang unik diantara tanaman-tanaman yang lainnya. Kaktus mempunyai duri
dan dia sangat unik karena duri itu berperan sebagai daun.
Kata
‘kaktus’ berasal dari bahasa Yunani “kaktos” yang berarti tanaman berduri. Kaktus
adalah nama yang diberikan untuk anggota tumbuhan berbunga family Cactaceae.
Kaktus dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air. Kaktus biasa ditemukan di
daerah-daerah yang kering seperti gurun. Kaktus memiliki akar yang panjang
untuk mencari air dan memperlebar penyerapan air dalam tanah. Air yang diserap
kaktus disimpan dalam ruang di batangnya. Kaktus juga memiliki memiliki
daun yang berubah bentuk menjadi duri
sehingga dapat mengurangi penguapan air lewat daun. Oleh sebab itu, kaktus
dapat tumbuh pada waktu yang lama tanpa air.
Hanya seperempat dari keseluruhan total
spesies kaktus yang hidup di daerah gurun. Sisanya hidup pada daerah
semi-gurun, padang rumput kering, atau padang rumput. Umumnya, tumbuhan ini hidup di daerah beriklim
tropis dan subtropis.. Kaktus termasuk ke dalam golongan tanaman
sukulen karena mampu menyimpan
persediaan air di batangnya. Batang
tanaman ini mampu menampung volume air yang besar dan memiliki bentuk yang
bervariasi. Untuk dapat bertahan di
daerah gurun yang gersang, kaktus memiliki metabolisme tertentu. Tumbuhan
ini membuka stomatanya di malam hari ketika cuaca lebih dingin dibandingkan
siang hari yang terik. Pada malam hari,
kaktus juga mengambil CO2 dari lingkungan dan menyimpannya di vakuola
untuk digunakan ketika fotosintesis berlangsung (terutama pada siang hari). Banyak
spesies dari kaktus yang memiliki duri yang panjang serta tajam. Duri tersebut
merupakan modifikasi dari daun dan dimanfaatkan sebagai proteksi terhadap
herbivora. Bunga kaktus yang berfungsi dalam reproduksi tumbuh dari bagian ketiak atau areola dan
melekat pada tumbuhan serta tidak memiliki tangkai bunga. Berbagai
jenis kaktus telah lama dimanfaatkan manusia sebagai sumber pangan, salah
satunya adalah Opuntia. Spesies ini banyak dikultivasi untuk diambil buah dan
batang mudanya. Buah Opuntia banyak diolah menjadi selai yang disebut queso de
tuna.Sementara itu, batang muda Opuntia yang dikenal sebagai nopalitos akan
dikuliti dan digoreng, dikukus, atau diolah menjadi acar dalam cuka asam-manis.
Sekarang ini, Opuntia juga masih dimanfaatkan sebagai pakan ternak, kosmetik,
dan obat-obatan. Dulunya, spesies kaktus Carnegiea gigantean dimanfaatkan
sebagai bahan dasar tepung untuk pembuatan roti. Namun tepung ini sudah tidak
lagi dimanfaatkan karena masyarakat lebih menyukai tepung dari jagung. Bagian
akar dari Echinocactus platycanthus juga diolah dalam cairan gula untuk
dijadikan permen.Bagian akar berkayu ataupun pembuluh vaskular yang mengandung
lignin dari kaktus juga dimanfaatkan sebagai bahan bangunan dan bahan bakar.
Selain kaktus jenis Opuntia, jenis kaktus pir berduri juga dipetik, dan dipanen karena menjadi populer dalam dunia pengobatan alternatif. Bahkan setiap komponen dari tumbuhan dapat dimanfaatkan meningkatkan vitalitas tubuh.
Selain kaktus jenis Opuntia, jenis kaktus pir berduri juga dipetik, dan dipanen karena menjadi populer dalam dunia pengobatan alternatif. Bahkan setiap komponen dari tumbuhan dapat dimanfaatkan meningkatkan vitalitas tubuh.
Suku-suku India dan Meksiko telah
menggunakan kaktus sebagai berbagai bahan makanan, mulai sup, selai, hingga
keju. Pasalnya tuntutan iklim membuat pengolahan makanan menyesuaikan semua
kebutuhan. Bahkan tak jarang kaktus digunakan seperti lidah buaya, menyembuhkan
iritasi atau luka minor pada kulit. Efek anti-peradangan kaktus sangat cepat
melawan gigitan serangga, gatal-gatal kemerahan bahkan reaksi alergi.